KesehatanIndonesia.com – Sudah sejak zaman dahulu ada sebuah vaksin yang dapat mencegah penyakit campak pada anak. Vaksin tersebut bernama vaksin MMR. Sebenarnya tidak ada hanya penyakit campak saja yang dapat dicegah dengan vaksin ini, namun penyakit gondongan juga dapat dicegah olehnya. Campak adalah penyakit yang berbahaya apabila menyerang pada manusia, lebih berbahaya lagi apabila menyerang ibu hamil. Bayi dalam kandungannya bisa mengalami kelainan otak dan kecacatan fisik. Penyakit ini timbul akibat dari virus rubella yang menyerang jaringan darah dalam tubuh. Penting adanya untuk mengetahui gejala dini dari penyakit ini. Gejala yang paling menonjol adalah adanya demam tinggi disertai badan menggigil dan bercak ruam di permukaan kulit.
Sebenarnya vaksin MMR selain daripada dapat mencegah rubella, juga dapat mencegah penyakit gondongan pada anak. Campak sendiri ada 2 tipe rubella, yakni rubella biasa dan rubella jerman. Berikut penjelasan mengenai ketiga penyakit tersebut.
-
Campak
Gejala umum dari penyakit campak pada anak ini adalah demam, badan menggigil, mata dan hidung berair. Ruam-ruam merah juga akan muncul pada permukaan kulit penderitanya. Letaknya biasanya ada di tangan, leher, wajah, dan juga lidah. Penderita penyakit campak dapat mencapai suhu 40 derajat celcius.
-
Campak Jerman
Penyakit selanjutnya dari vaksinasi mmr adalah penyakit rubella atau campak jerman. Gejalanya masih sama dengan gejala campak pada umumnya. Terdapat pula ruam yang bertahan antara 2 hingga 3 hari. Gejala lain dari campak jenis ini adalah kaku pada persendian da sulit untuk menggerakkan badan. Penderita penyakit rubella memiliki ancaman buta dan kerusakan otak.
-
Gondongan
Penyakit ini disebabkan oleh virus mumps yang menyerang jaringan kelenjar air liur di daerah mulur. Penderitanya kebanyakan anak-anak dan remaja. Penyakit mumps atau gondongan hanya akan diderita seseorang selama sekali dalam seumur hidup saja.
Itulah ulasan mengenai penyakit campak pada anak yang dapat dicegah dengan pemberian vaksin mmr sejak dini. Vaksin biasanya diberikan 2 kali dengan jeda selama 1 bulan sejak pemberian vaksin pertama.